Alur Cerita Naruto Chapter 597 Bahasa Indonesia [ Versi Teks ]
Alur Cerita Naruto Chapter 597
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebelumnya : Naruto Chapter 596
Sedikit retakan di topeng Tobi tidak lantas membuat
pertarungan berakhir. Pertarungan antara Tobi melawan Naruto dkk masih terus
berlanjut. Namun begitu, hal ini sedikit tidaknya telah memberi Kakashi
petunjuk dan akhirnya membuat shinobi berintelegesi tinggi itu mengetahui
kemampuan sebenarnya dari Tobi, yang mana menurutnya tidak menggunakan dua
jutsu, melainkan hanya satu.
Chapter 597 “ Rahasia Ninjutsu Ruang dan Waktu “
"Dia hanya menggunakan satu jutsu?"
"Ya ..."
"Aku tak begitu mengerti, tapi akhirnya kita bisa
mengenainya ..." Ucap Naruto.
"Memang tak ada yang lebih baik darimu untuk
masalah menganalisa, tolong jelaskan pada kami ... Dengan begitu kita bisa
mengubah cara bertarung kita" Ucap Gai.
"Cara yang ia lakukan sangatlah sederhana, kemampuannya
menghisap objek, juga menembus benda adalah sama-sama jutsu ruang dan waktu
..." Ucap Kakashi.
Guru Gai masih tak mengerti dan lalu bertanya, "Apa
maksudmu? Darimana kau mengetahuinya?"
"Akan aku jelaskan" Kakashi mulai menjelaskan,
"pertama-tama, goresan yang terdapat di topengnya itu, hal itu diakibatkan
oleh kunai yang aku lempar mengguakan Raikiri ...
Lalu luka di bahunya, jika dilihat merupakan hasil dari
Rasengan ...
Kedua luka itu memiliki beberapa persamaan, pertama
yaitu mereka berada pada bagian tubuh yang ditembus oleh Naruto, lalu,
persamaan berikutnya adalah mereka sama-sama berasal dari hal yang aku lempar
ke dimensi lain menggunakan kamui ..."
"Eh?"
"Dengan ini, aku bisa menyimpulkan kalau jutsu
ruang dan waktunya terhubung dengan dimensi yang sama dengan kamui yang aku
gunakan"
"Tu-Tunggu!! Apa maksudmu!? Apa kau mau bilang
kalau teknik matamu dan miliknya itu saling terhubung!?" Gai kembali
bertanya.
"Apa ini berarti semua jutsu ruang dan waktu saling
berhubungan?" Hachibi ikut bertanya.
"Tidak, aku rasa hanya dimensi antara aku dan dia
saja yang saling terhubung ..." Ucap Kakashi.
"Lalu, kenapa kunai yang menghilang itu bisa
mengenainya sementara pukulanku tidak!?" Naruto ikut bertanya.
"Bodoh, meskipun mereka menggunakan dimensi yang
sama, itu tak berarti kau bisa mendaratkan serangan pada sesuatu yang
transparan, dasar" Ucap Hachibi.
"Disanalah letak kesalahan pemikiran kita ..."
"Eh?"
"Dia itu tidak transparan" Ucap Kakashi.
"Apa maksudmu!?" Naruto masih dan semakin
tidak mengerti.
"Kelihatannya memang seolah pukulanmu menembus
tubuhnya, namun pada kenyataannya, bagian tubuh yang kau serang dibawa menuju
dimensi lain" Jelas Kakashi.
Mudahnya begini, jika seseorang menyerang perut Tobi,
maka Tobi akan mengirim perutnya yang diserang itu menuju dimensi lain. Jadi,
pukulan yang mnyerang perutnya itu akan tembus. Tobi tak bisa membuat dirinya
transparan, melainkan hanya bisa membawa sesuatu ke dimensi lain, termasuk
bagian tubuhnya.
"Dengan kata lain, bagian tubuh yang kau serang itu
tidaklah transpara melainkan dibawa menuju dimensi lain. Dan pada saat yang
sama, aku mengirim kunai ke dimensi lain menggunakan kamui dan kemudian
mengenai topeng Tobi di dimensi lain itu, dan meninggalkan bekas goresan"
Jelas Kakashi.
"Jadi itu juga alasan kenapa rasengan
mengenainya!?"
"Yah ..."
"Jadi begitu ya ..." Naruto mulai mengerti.
"Tapi sekarang yang jadi pertanyaan, kenapa
teknikmu dan tekniknya saling terhubung?" Masih ada bagian yang belum
Hachibi mengerti.
"Kakashi, dia ..."
"Darimana kau mendapat mata itu!?" Kakashi
bertanya.
"Dimana katamu? Hm, yah, selama perang Dunia yang
lalu, pada pertarungan di jembatan Kannabi, pertarungan yang kemudian
menjadikanmu terkenal sebagai pahlawan dengan Sharingan" Jawab Tobi.
"Kau!!"
"Sudah ku bilang kan untuk tidak membuka mulut
dengan mudah ...
Kalian hanya bisa berbicara, tanpa ada tindakan, apa
yang orang sepertimu katakan tak berharga sama sekali ...
Sudah terlambat untuk menyesal, kenyataan datang secara
kejam ...
Kau telah melihat kenyataan, dan seharusnya kau bisa
mengerti ...
Tak ada harapan yang bisa menjadi kenyataan di Dunia ini
...
Itulah kenapa aku mengejar impian Mugen Tsukuyomi ...
Aku ingin membangun ulang Dunia dimana seorang pahlawan
tidak harus membuat alasan menyedihkan di depan Kuburan ..." Ucap Tobi.
"Apa kau baik-baik saja, kakashi?" Gai
khawatir melihat Kakashi yang termenung saat mendengar kata-kata dari Tobi.
"Sial!! Apa kau belum bosan mengocehkan kata-kata
seperti itu!!?" Bentak Naruto.
"Sudah aku bilang kan, aku tak akan menyerah untuk
menjadi seorang Hokage!! Ada banyak hal yang dipercayakan padaku!!"
"Naruto ..."
"Heh ..." rekan-rekan Naruto mendukungnya.
"Hm, dipercayakan? Tapi, Naruto ...
Kalau pada akhirnya kau melalaikan apa yang Jiraiya dan
Hokage keempat tinggalkan padamu, apa yang akan mereka pikirkan?"
Naruto kemudian teringat akan kata-kata Jiraiya dulu,
"Aku sangat ingin melakukan sesuatu terhadap rasa saling membenci ini.
Tapi, aku masih belum tahu bagaimana caranya ...
Akankah aku tak pernah mengetahui caranya? Kalau begitu
aku ingin kau yang mencaritahunya ...
Aku senang telah memilihmu menjadi muridku"
Naruto juga teringat aka kata-kata ayahnya sebelum
benar-benar menghilang, "Kau harus menemukan jawabannya sendiri, karena
aku juga tidak tahu ...
Aku percaya kau bisa menemukannya, aku percaya
padamu"
"Kalau kau gagal menjalankan misimu, apa yang akan
kau pikirkan terhadap dirimu sendiri?" Tobi bertanya. "Walapupun kau
menunda masalah ini dengan kata Harapan, pada akhirnya kenyataan telah menunggu
... Mereka yang mempercayai dan dipercayai, hanya akan menjadi hampa"
"Kh" Kyuubi di dalam diri Naruto yang juga
mendengar perkataan Tobi terlihat kesal, dan kemudian teringat akan kata-kata
Minato, "Alasan kenapa aku menyegel setengah dari chakra Kyuubi di dalam
tubuhmu, adalah karena aku percaya kau mampu menggunakan kekuatan ini, karena
kau adalah putraku"
"Naruto! Ayo tukar tempat! Aku ingin berbicara
dengan orang itu!!" Ucap Kyuubi dan kemudian mereka bertukar posisi.
"Maaf, tapi anak ini tidak cocok dengan apa yang
kau ucapkan" Kyuubi yang berada di tubuh Naruto menunjuk dirinya sendiri.
"Kyuubi?"
"Hokage keempat meninggalkannya untuk dia ...
Dan dia mampu berteman denganku, juga menggunakan
kekuatanku ...
Hokage keempat menyegelku di dalam tubuhnya, jadi dia
akan bisa mengalahkanmu ...
Maju, Naruto!!! Kau tak akan gagal!"
"Yeah!!!"
Bersambung ke Naruto Chapter 598
0 komentar: